Hidung pun Bisa Mendeteksi Bahaya

HIDUNG manusia ternyata tidak hanya berfungsi sebagai indera pencium yang dapat membedakan berbagai jenis bebauan.  Tetapi menurut para ahli, hidung manusia berevolusi dan telah diperkaya dengan fungsi mendeteksi ancaman bahaya.

Kemampuan mendeteksi ini, kata peneliti, juga tidak terlepas dari faktor emosi, karena emosilah yang berperan besar ketika dihadapkan pada keharusan membedakan dua jenis bebauan yang sama.

Seperti dilaporkan dalam Jurnal Science, kemampuan deteksi hidung  diungkapkan para ahli dari Amerika Serikat melalui hasil sebuah eksperimen.  Dalam penelitian ini, sekitar 12 partisipan direkrut dan dikontakkan dengan semerbak dua jenis wewangian rumput.   Awalnya tak ada satu pun partisipan yang mampu membedakan dua jenis aroma tersebut secara akurat. Namun setelah mereka dikejutkan dengan tegangan listrik ringan saat mencium salah satu jenis wewangian , mereka kemudian dengan mudah mampu membedakan  dua jenis bau tersebut.

Hasil scan otak menunjukkan bahwa kejutan listrik  membuat perubahan signifikan pada  daerah otak yang berkaitan dengan fungsi indera penciuman. Scan MRI , yang dapat mengukur aktivitas otak, menunjukkan dengan jelas perbedaan pada bagian otak yang disebut olfactory cortex sebelum dan sesudah kejut listrik.

Menurut peneliti,  temuan ini mengindikasikan bahwa nenek moyang manusia telah mengembangkan kemampuan untuk tetap waspada dari bahaya predator.  Eksperimen ini menunjukkan betapa pengalaman  membantu indera kita dan menghindarkan diri dari ancaman bahaya.

Riset juga mengidikasikan bahwa sebuah pengalaman buruk yang berhubungan dengan bau mengajarkan kepada kita untuk mengidentifikasi bau tersebut dan membedakannya dari yang sejenisnya.

Lebih jauh peneliti juga mengindikasikan bahwa orang yang kurang memiliki kemampuan membedakan antara sinyal penting dan menyimpang kemungkinan akan lebih mudah mengalami gangguan yag ditandai kecemasan dan  terlalu waspada.   

¨Ini merupakan temuan evolusioner.  Ini membantu kita memiliki kemampuan yang sangat sensitif untuk mendeteksi sesuatu yang penting bagi pertahanan hidup kita dari samudera informasi lingkungan.  Ini memperingatkan kita akan bahaya dan kami harus memberi perhatian lebih pada hal ini,¨ ungkap pemimpin penelitian, Dr Wen Li, dari Freiberg School of Medicine di Chicago.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar