Anjuran Penanganan Diare

Diare bukanlah penyakit baru bagi anak-anak di Indonesia. Namun masih banyak para orang tua yang belum memahami cara penanganannya.

Anak-anak dengan diare ukuran parah sedang, yaitu lebih dari 6 hari, dapat dirawat di rumah dengan pengawasan yang baik, serta diberi cairan khusus. Dokter anak akan merekomendasikan jumlah dan lamanya waktu untuk mengkonsumsi cairan khusus tersebut.

Beberapa anak, tidak dapat mengkonsumsi susu sapi ketika terkena diare, oleh karena itu sebaiknya susu sapi dihentikan untuk sementara. Menyusui tetap harus dilanjutkan.

Cairan khusus yang diberikan dokter ini, dirancang khusus untuk menggantikan air dan garam yang hilang saat diare, yang juga dikenal dengan sebutan oralit. Hal ini akan sangat membantu perawatan diare ringan dan sedang, di rumah dan dijual bebas di apotik. Hindari minuman bersoda tanpa karbon, jus buah, agar-agar dan teh.

Jika anak anda terus mengalami gejala-gejala diare parah, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, karena si anak bisa jadi memerlukan infus cairan.

Hal-hal yang dianjurkan:
•    Amati gejala dehidrasi yang muncul ketika anak kehilangan banyak cairan, yaitu berkurangnya frekuensi buang air kecil, tidak ada air mata saat menangis, mulut kering, berat badan turun, haus yang berlebihan, lesu, dan mata cekung dan sayu.

•    Kunjungi dokter jika ada darah pada kotoran
•    Kunjungi dokter jika demam tinggi (lebih dari (39°C)
•    Teruskan kasih makan anak jika tidak muntah. Kasih makan sedikit demi sedikit namun dengan frekuensi sering.
•    Konsumsi cairan khusus yang khusus digunakan saat diare saat anak haus

Hal-hal yang dilarang:
•    Jangan mencegah anak makan jika mereka merasa lapar.
•    Jangan menkonsumsi obat “anti-diare” jika tidak dianjurkan dokter anak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar