Ada Banyak Faktor Terjadi Mimisan Di Hidung

Tanpa tahu sebab jelas, tiba-tiba hidung berdarah. Kejadian ini umumnya menyerang anak-anak, walaupun kadang-kadang juga dijumpai pada orang dewasa. Dalam masyarakat, perdarahan hidung lebih dikenal dengan istilah mimisan dan dalam istilah kedokteran disebut dengan epistaksis.

Mimisan ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Darah yang keluar dari lubang hidung, biasanya berasal dari bagian depan hidung berupa darah segar, encer dan berwarna merah terang. Perdarahan hidung umumnya terjadi hanya pada satu lubang hidung, kecuali jika disebabkan oleh penyakit darah atau luka berat.

Banyak Yang Bertanya. Mengapa bisa terjadi perdarahan pada hidung ? Ada beberapa Tips Untuk Mencegah Menghindari Mimisan, Hidung berdarah bisa terjadi karena pembuluh darah yang berada di selaput lendir hidung pecah. Pecahnya pembuluh darah tersebut menyebabkan darah keluar secara terus-menerus dari hidung. Banyak Faktor yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah hidung, antara lain:
  1. Mengorek-ngorek lubang hidung atau karena peradangan pada hidung yang menyebabkan pembuluh darah mudah pecah.
  2. Menderita demam. Demam biasanya ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat, sehingga tubuh terasa panas. Hal itu dapat menyebabkan selaput lendir hidung mengering. Keringnya selaput lendir hidung tersebut menyebabkan pembuluh darah di
    hidung mudah pecah.
  3. Menghirup bahan-bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada mukosa (selaput lendir) pada hidung.
  4. Luka akibat kecelakaan atau terbentur dengan benda keras, dipukul dan dihantam yang mengenai hidung
  5. Infeksi lokal saluran hidung
  6. Kemasukan benda-benda, hidung terjepit, meniup lewat hidung
  7. (tambahan: ada juga yang mengatakan bahwa mimisan dapat terjadi karena cuaca yang terlalu panas)
Semoga setelah anda membaca artiker ini anda dapat Mengatasi Pendarah di hidung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tips Untuk Mencegah Menghindari Mimisan

Tips Untuk Mencegah Menghindari Mimisan:

  1. Jangan mengorek atau memasukkan sesuatu ke dalam lubang hidung.
  2. Bersin dengan mulut terbuka
  3. Saat demam dan suhu tubuh meningkat, kompres untuk menormalkan suhu tubuh. Sebab suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan selaput lendir hidung mengering dan mempermudah pecahnya pembuluh darah yang menimbulkan mimisan
  4. Menggunakan pelembab udara jika tinggal di daerah panas.

Berikut ini cara Mengatasi Pendarahan Di Hidung atau mimisan dengan menggunakan tumbuhan obat.
Resep 1. 1 lembar daun sirih yang agak muda dilumatkan, kemudian digulung untuk menyumbat hidung yang berdarah.
Resep 2. 30-60 gram akar alang-alang segar dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum setelah dingin.
Resep 3. Bunga jengger ayam + daun urang aring masing-masing 15 gram, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
Resep. 4. 200 gram akar teratai dijus, airnya diteteskan ke hidung sekitar 2-3 tetes, dan sisanya diminum.
Catatan :
- Untuk perebusan gunakan periuk tanah, penci enamel, atau panci kaca.
- Mimisan dengan pendarahan yang hebat dan sulit dihentikan, harus tetap konsultasi ke dokter.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Kehamilan Ektopik Bisa Berujung Kematian

Kehamilan yang terjadi di luar kandungan dalam istilah medis disebut kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi bila telur yang dibuahi melekat dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri atau rahim. Kehamilan ini harus segera dihentikan agar tidak membahayakan nyawa sang ibu.

Kehamilan ektopik berbeda dengan kehamilan ekstra uterin. Kehamilan ekstra uterin terjadi di luar kavum uteri, tetapi masih di dalam rahim. Meski demikian, kehamilan ekstra uterin juga dikatakan bersifat ektopik.

Jika melihat lokasinya, sekitar 95-98 persen kehamilan ektopik berada di tuba. Sisanya terjadi di rahim, ovarium (indung telur), rongga perut primer dan sekunder, serta kehamilan kombinasi. Disebut kehamilan kombinasi kala kehamilan ektopik dan intra uterin terjadi secara bersamaan.

Kehamilan ektopik terutama terjadi akibat adanya gangguan transportasi sel telur yang telah dibuahi dari saluran tuba (tuba falopi) ke rongga rahim, selain juga adanya kelainan ovum yang dibuahi.

Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 50 kehamilan dan merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu pada triwulan pertama kehamilan. Minimnya deteksi dini dan pengobatan setelah diketahui adanya kehamilan ektopik menjadi penyumbang besarnya angka kematian ibu.

Karena itu, bila seorang ibu mengalami kehamilan ektopik, harus cepat diakhiri mengingat besarnya risiko yang harus ditanggung. Bila telur tetap tumbuh dan besar di saluran tuba, suatu saat tuba akan pecah dan bisa menyebabkan perdarahan hebat, dan berujung pada kematian.

Mirip hamil normal
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik, meskipun kehamilan ini bisa saja dialami wanita tanpa faktor risiko. Faktor tersebut di antaranya adalah gangguan transportasi hasil konsepsi, kelainan hormonal, dan penyebab yang masih diperdebatkan.

Gangguan transportasi hasil konsepsi bisa karena radang panggul, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, penyempitan lumen tuba akibat tumor, tindakan operasi pada tuba pasca bedah mikro, serta kejadian abortus maupun keguguran.

Kelainan hormon bisa muncul akibat induksi ovulasi, in vitro fertilisasi, masa subur yang telat, dan transportasi ovum. Sementara untuk penyebab yang masih diperdebatkan adalah endometriosis, cacat bawaan, kelainan kromosom, kualitas sperma yang tidak prima.

Gejala kehamilan ektopik yang belum terganggu bisa seperti kehamilan nomial, yaitu terlambat haid, mual, morning sickness, dan lainnya. Bila dilakukan pemeriksaan fisik akan didapati rahim yang rnernbesar dan tumor di perut. Juga muncul trias klasik, yakni tidak dapat haid, perdarahan per vaginam, dan nyeri perut.

Sementara pada kehamilan ektopik yang terganggu, gejala yang muncul bisa sama seperti kehamilan ektopik yang belum terganggu, tetapi disertai gejala akut pada perut akibat pecahnya kehamilan ektopik. Dan biasanya muncul gangguan hemodinamik berupa hipovolemik atau berkurangnya volume dalam peredaran darah akibat terjadinya perdarahan.

Sebaiknya dikeluarkan
Jika diketahui terjadi kehamilan ektopik, meski belum pecah (kehamilan ektopik belum terganggu), disarankan untuk dikeluarkan. Tidak ada gunanya janin tumbuh di tempat yang salah.

Janin tidak bakal bisa berkembang hingga usia sembilan bulan. Dalam usia beberapa minggu saja, tempat "bersarangnya" bisa pecah. Dan bila ini terjadi, bisa timbul perdarahan hebat di dalam perut. Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan nyawa si ibu.

Umumnya penanganan kehamilan ektopik dilakukan dengan laparatomi (operasi). Pada kasus-kasus tertentu bisa menggunakan obatobatan methotrexate.
Mengingat risiko fatal yang bisa ditanggung ibu, jangan remehkan gejala pada wanita usia subur dengan keluhan terlambat haid (hasil tes urin positif), perdarahan melalui vagina, dan nyeri di daerah perut. Segera periksakan diri ke dokter kandungan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Jangan Katakan Ini Saat Ngeseks

Hati-hati dengan omongan Anda! Sebab, kata-kata bisa jadi membuat gairah seks pasangan Anda menurun. Bukan sekadar komentar, bahkan pertanyaan pun bisa jadi memadamkan gairah. Oleh karena itu, perhatikan beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menurunkan nafsu

Jangan Katakan Ini Saat Ngeseks:

1.    “Kenapa begitu?”
2.    “Apakah kamu tidak mau berhubungan seks lagi dengan aku?”
3.    “Biasanya kamu ingin melakukan hubungan seks?”
4.    “Apakah kamu masih tertarik padaku?”
5.    “Apakah kamu pikir aku tambah gemuk?”
6.    “Apakah aku tidak menggairahkan lagi?”
7.    “Apakah kamu masih mencintai aku?”
8.    “Mungkin kita perlu bicara tentang hal ini.”
9.    “Mungkin kita memerlukan bantuan ahli jiwa?”
10.  “Apakah kita masih bisa bercinta lagi?”
11.  “Aku betul-betul naksir dengan cowok/cewek ini, waaoo?”
12.  “Kenapa kamu tidak mau bercinta?”
13.  “Ada apa sih denganmu, apa ada yang tidak beres?”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Anemia pada Ibu Hamil

Anemia pada kehamilan masih sering dijumpai di Indonesia. Keadaan ini memang dapat disebabkan oleh adanya anemia sebelum kehamilan karena anemia pada perempuan, termasuk perempuan muda, masih cukup tinggi. Namun, anemia juga bisa terjadi akibat kehamilan.

Kehamilan dapat menimbulkan anemia karena saat hamil terjadi peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah. Selain itu, berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta risiko perdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia.

Jika hemoglobin pada kehamilan trimester pertama di bawah 11 g/dL dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10 g/dL, itu sudah dianggap anemia. Pengaruh keadaan anemia terhadap kehamilan bergantung pada derajat anemia.

Jika anemia ringan, mungkin pengaruhnya hampir tak ada. Namun, jika hemoglobin di bawah 6 g/dL, ibu akan merasa lekas lelah, bahkan dapat terjadi gangguan fungsi jantung.  Secara rutin biasanya pada kehamilan perlu diperiksa hemoglobin sehingga dapat dilakukan terapi. Penyebab anemia pada kehamilan yang sering adalah karena kurang besi.

Gejala anemia pada ibu hamil sama seperti anemia yang dialami orang dewasa, yaitu ibu menjadi tidak fit; lesu, lemah, letih, lelah, lalai (5L). Ibu hamil juga menjadi sering pusing, mata berkunang-kunang, bahkan sampai pingsan, mudah mengantuk, sesak napas, daya tahan tubuh menurun, dan mudah jatuh sakit.

Anemia sebaiknya tidak dibiarkan saja karena akibatnya bisa fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Risiko yang terjadi antara lain keguguran, kelahiran prematur, persalinan lama, perdarahan pasca-melahirkan, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan.

Sayangnya, banyak ibu hamil kurang mengonsumsi zat besi, padahal zat besi dapat dipenuhi dari komposisi makanan yang bergizi dan seimbang. Untuk mencegah terjadinya anemia, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dengan asam folat. Namun, kalau sampai terjadi anemia berat, penanganan seperti transfusi darah mungkin saja diperlukan, tergantung dari bagimana kasusnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Berencana Hamil di atas Usia 30? Pahami Dulu Sel Gamet Anda!

Melahirkan adalah salah satu momen terindah dalam hidup bagi seorang wanita. Proses kehamilan yang diawali dengan hubungan seksual antara sepasang suami istri, yang dengan luar biasanya menghasilkan sang buah hati, sebuah hasil dari cinta antara pasangan suami istri, yang tentunya akan menambah rasa sayang dan cinta pada suami/istri sehingga sang buah hati pun menerima cinta yang besar dari kedua orangtuannya.

Meski demikian, agar proses kehamilan ini sukses dan tidak rumit, status fisik dan psikologis setiap pasangan haruslah sehat dan baik. Agar prosesnya berlangsung kondusif, sangatlah penting untuk menjadi “Baby Smart” atau dengan kata lain cerdas merencanakan kehamilan.

Memiliki organ reproduksi yang sehat itu sangat vital bagi pasangan usia di atas 30 tahun seiring dengan turut menuanya sel telur dan sperma yang dapat mempengaruhi pembuahan dan  kesuburan serta dapat meningkatkan risiko penyakit cacat bawaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk pasangan pada kelompok usia tersebut untuk memiliki pemikiran yang benar terkait kesehatan sel gamet mereka.

Kesehatan sel gamet

Pria dan wanita merupakan makhluk hidup paling kompleks penghasil sel gamet – yaitu benih kehidupan. Sel gamet adalah sel yang mengandung sebagian materi/sifat genetik yang akan diturunkan dari setiap orangtua, dan ini dikenal sebagai sperma untuk sel gamet pria dan sel telur untuk sel gamet wanita.

Penggabungan dari setengah bagian dari materi/sifat genetik itu, disebut kromosom, yang dikombinasikan untuk membentuk sel kromosom yang lengkap, yang mana unik untuk setiap keturunan. Sel gamet yang bersatu itu, dengan hasil cetak DNA yang unik pula, membentuk embrio, yang merupakan titik awal siklus kehidupan. Sperma dihasilkan secara terus menerus di dalam testis. Sementara, sel telur dihasilkan dengan jumlah yang terbatas.

Meski demikian, makanan yang kita konsumsi dan udara yang kita hirup dapat membawa kita pada efek yang merusak kualitas sel gamet. Kuantitas sperma, walaupun jumlahnya tak terbatas, akan dapat menurun kematangannya terutama pada pria lanjut usia. Malahan, pada  beberapa dekade belakangan ini, industrialisasi menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah sel sperma dan kualitas pada rata-rata pria.

Sedangkan pada wanita, sel telur menjadi mudah untuk rusak karena terbatasnya jumlah dan perkembangannya hanya terjadi setelah puber dan adanya siklus menstruasi. Lapisan pada sel dan selaput membran yang melindungi sel gamet menjadi rentan untuk rusak akibat efek negatif yang ditimbulkan dari radikal bebas, bahan kimia, dan racun yang masuk ke dalam tubuh.

Untungnya, ada beberapa hal dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan organ reproduksi. Berikut beberapa perubahan yang dapat meningkatkan kesehatan sel gamet :
 -   Jalani gaya hidup sehat, kurangi merokok dan konsumsi alkohol
-    Optimalkan program diet, seperti kurangi konsumsi lemah dan diet anti oksidan tinggi
-    Teratur berolahraga
-    Hindari lingkungan yang memiliki banyak toksin

Merancang si buah hati dimulai dari kesehatan sel gamet. Fokus pada hal ini dapat membantu meyakinkan pasangan muda untuk memiliki awal yang terbaik!

Dr Wei Siang Yu adalah seorang dokter medis terkemuka yang kerap muncul di Singapura karena upayanya dalam meningkatkan jumlah kelahiran di Singapura. Ia juga penemu medis dan saat ini memimpin program inovatif wisata medis, FlyFreeForHealth.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Nyeri Kepala? Waspadai Polusi Udara

Tak semua sakit kepala adalah akibat kelelahan fisik dan stres. Kualitas udara yang tidak sehat ternyata bisa jadi biang keladi pusing yang sering kita alami.

Sebuah studi yang dilakukan para ahli di kota yang padat populasi seperti provinsi Santiago, Chile, yang secara geografis cenderung memiliki kadar polusi yang tinggi, menemukan bahwa tingkat kejadian sakit kepala atau migrain di kota itu sangat tinggi. Dibuktikan dengan tingginya jumlah orang yang berobat ke rumah sakit karena keluhan sakit kepala.

Penelitian lebih mendalam memang diperlukan untuk menguji konsistensi hasil studi tersebut. Namun dalam studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, disebutkan polusi udara merupakan faktor risiko terhadap kejadian serangan sakit kepala.

Dr.Sabit Cakmak, dari Kanada melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan memonitor kadar polusi udara di tujuh stasiun antara tahun 2001-2005. Di tiap lokasi diukur kadar polutan udara dan ozon, seperti nitrogen, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan partikel kecil lain yang bertebangan yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Pada saat yang sama, para peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai jumlah pasien yang berobat di rumah sakit untuk keluhan sakit kepala, migren, darah tinggi, serta berbagai tipe sakit kepala lainnya. Hasilnya, polusi udara merupakan faktor risiko kasus sakit kepala tersebut.

Karena itu, jika Anda termasuk sering sakit kepala, cobalah mengurangi paparan polusi udara. Jika nyeri di kepala terasa sudah mengganggu, periksakan diri ke dokter untuk penangangan lebih lanjut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments